[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Orang-orang yang memiliki kepedulian bagaimana mengambil peran yang signifikan yang bisa berpengaruh terhadap kita dari orang lain yang paling penting itu adalah supaya ekosistem diri orang lain dan hal-hal yang negatif itu semakin berkurang karena apa yang disampaikan oleh narsum lainnya dan disampaikan juga oleh moderator itu adalah bagian dari hal yang sudah tidak bisa kita kalahkan mereka sudah ada di mana-mana dan kalau kita tidak semua mengambil peran maka langkah gerak mereka itu menjadi lebih cepat dan perkembangan mereka menjadi lebih pesat dan akhirnya kita akan ketinggalan.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Ditjen Komunikasi Publik dan Media, Kemkomdigi bekerja sama dengan DPR RI, yang bertemakan “Mewaspadai Judi Online” Kamis, (27/03/2025).
Selain itu menurutnya, sudah ada gunanya kalau ketinggalan itu nanti akhirnya kita merasa bahwa terkucil atau terasing di area kita sendiri dan kita menjadi seperti penonton di rumah kita sendiri itu tidak boleh terjadi dan itu memang menjadi sebuah konsekuensi logis yang mesti kita hadapi di era yang sudah serba digital siapa yang berani mengambil peran yang positif siapa yang berani menggunakan kesempatannya dan siapa yang melakukan sesuatu maka sunnatullah-nya adalah itulah yang menang itulah yang paling tidak anda dan tampak di permukaan itulah yang menjadi viral.
Itulah yang menjadi pressure group baru itu yang menjadi pengaruh baru dan itu yang menentukan algoritma sebuah komunitas dengan yang dibaca oleh speed it dan itu adalah sebuah konsekuensi logis pada saat Polri ini ada di sekitar kita dan juga menjadi sebuah warga dari sebuah dunia yang orang bilang dunia maya ini kita menjadi netizen.
Selain itu Rulli Nasrullah Praktisi Kehumasan, mengatakan bahwa dalam konteks bermedia sosial pasti banyak yang berpikir dan mengambil keputusan nih gitu kan mengambil keputusan bapak-bapak, ibu-ibu, abang adik gitu kan yang ada di sini gitu kan oh malam minggu kita mau ke mana nih gitu kan akhir pekan kita mau ke mana nih atau ngabisin duit ke mana banyak di antara teman-teman bapak ibu di sini yang mengambil keputusan itu karena rekomendasi dari konten media sosial seandainya bu ernawati edi kemudian pak ridwan mbak dianabita pak samsul bakrie bu rifka kemudian mas arhan dan ayah keluar Ramadan akbar itu ingin jalanjalan ngabisin thr-nya kita mau makan di mana nih gitu kan oh kita mau makan di siputnya apa eh di kita ke makassar aja lah pak toiris segala macam atau ke mana gitu kan tempatnya bagus review makanannya bagus lokasinya bagus buat foto-foto pas datang nge zonk gitu kan eh ternyata apa yang muncul di media sosial itu tidak ya tidak sesuai dengan kenyataan nah itu bagian daripada yang tadi dikatakan oleh pak amal Sakti itu bagian daripada menipu secara visual gitu ya saya selalu mengutip senior saya bang Haji Roma gitu kan bahwa kita ini bisa dibohongi dengan aktivitas aktivitas yang menjanjikan kemenangan sesaat dan memang secara fitrahnya manusia itu kan pasti ingin berkompetensi.
Narasumber lainnya Amal Sakti Pegiat Literasi Digital, menyampaikan bahwa jangan coba-coba untuk mencoba yang namanya judi online, karena ketika anda mencoba maka itulah proyek awal ketergantungan anda dengan yang namanya jadi online judi online, Ini adalah fenomena Global itu sudah menjadi masalah hampir di semua bangsa dan negara yang ada di dunia ini bahwa judi online ini menjadi sebuah problem tersendiri di setiap negara termasuk di Indonesia. kita ini yang sudah sangat parah kondisi fenomena judi online-nya, kemajuan teknologi internet dan perangkat mobile telah memudahkan akses ke berbagai bentuk judul online yang berkolaborasi dengan meningkatnya jumlah pemain di Indonesia.
Jumlah pemain judi online pada oktober 2024, menteri koordinator politik dan keamanan pada saat itu pak Budi Gunawan menyampaikan bahwa, ada sekitar 8,8 juta orang Indonesia yang terlibat aktivitas judi online yang didominasi oleh umur antara 30 sampai dengan 50 tahun. adapun demografi pemain judi online kita di Indonesia ini selain di usia 30 sampai dengan 50 tahun 97.000 itu merupakan anggota tni dan Polri artinya apa penegak hukum kita juga sudah masuk terpengaruh oleh judi online itu sendiri nah ini menjadi sebuah problem tersendiri karena aparat penegak baik tni ban Polri itu sudah terpapar dan banyak mengikuti ikut terlibat dalam judi online kemudian 1 9 juta adalah pegawai swasta dan 80.000 menyasar anak-anak kita yang umurnya di bawah 10 tahun nah ini juga masalah besar di yang harus menjadi perhatian kita bersama dan pemerintah pada umumnya.