[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Dunia saat ini adalah dunia tanpa batas. Teknologi telah menyebabkan batasan-batasan fisik menjadi tersamar, tidak jelas dan bahkan hilang sama-sekali. Dengan menggunakan internet kita bisa berada dimana-saja, kapan-saja, dengan siapa saja, yang secara fisik tidak mungkin dilakukan. Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory dalam acara Seminar Merajut Nusantara yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yang bertemakan “Pemanfaatan TIK Sebagai Sarana Mengembangkan Kecakapan Digital”, Rabu (15/03/2023).
Selain itu kata Hasbi, dari empat pilar pengembangan
kecakapan digital, terdapat tiga pilar yang mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya, yakni pilar digital skill dari 3,44 menjadi 3,52, pilar digital
ethic dari 3,52 menjadi 3,52. Pilar digital safety dari 3,10 menjadi 3,12.
Sementara itu, pilar digital culture mengalami penurunan dari 3,90 menjadi
3,84. Index literasi digital Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2022.
Hasil tersebut tergambar dari survei Status Literasi Digital Indonesia 2022
yang dilakukan Kementerian Kominfo bekerjasama dengan Katadata Insight Center
(KIC). Pada tahun 2020, Indonesia hanya memperoleh skor 3,46 poin, kemudian
tahun 2021 naik menjadi 3,59 poin (naik 0,003). Tahun 2022, Indonesia berhasil
naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54.
Narasumber lainnya, Freddy Tulung, Praktisi Bidang Kehumasan
dan Komunikasi Publik, memaparkan bahwa kecakapan digital adalah kemampuan yang
diperlukan untuk menggunakan perangkat digital aplikasi komunikasi dan jaringan
untuk mengakses dan mengelola informasi (UNESCO). Sedangkan TIK adalah
teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses informasi dan
komunikasi yang terdiri dari piranti keras dan piranti lunak. Ekonomi digital
mengacu pada ekonomi yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Dikarenakan pandemik Covid 19, perkembangan ekonomi digital
berlangsung semakin cepat. Sehingga perbedaan antara negara dan wilayah dalam
hal pengembangan, adopsi dan penerapan ICTs di berbagai sektor perekonomian.
Sementara itu, Ahmad Baidawi, akademisi JISIP Universitas
Jambi, megatakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk
memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya dalam urusan bisnis, serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan pemerintah. Selanjutnya masyarakat digital
merupakan suatu masyarakat yang memanfaatkan atau menggunakan
teknologi-teknologi digital yang ada disekitarnya dalam melaksanakan aktifitas
didalam kehidupan mereka. Diplomasi digital terdiri dari e-diplomacy, cyber
diplomacy adalah pemanfaatan internet, media sosial dan teknologi informasi
baru untuk meraih tujuan tujuan diplomatis. Peluang dan manfaat diplomasi
digital bagi Indonesia adalah penggunaan media digital menjadi peluang untuk
menghadirkan persepsi dunia tentang Indonesia sebagai negara yang demokratis,
partisipasi masyarakat khususnya anak muda, efisiensi yang dikeluarkan, serta
menciptakan solusi dan inovasi.
0 Comments:
Posting Komentar