[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Perkembangan teknologi kian pesat dengan segala konsekwensi, termasuk derasnya arus informasi. Setiap orang tidak hanya menerima informasi. Bahkan justru menjadi produsen informasi. Situasi ini tentu saja tidak hanya membawa berbagai hal positif. Tetapi juga memapah bahaya hoax. Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory dalam acara Ngobrol Bareng Legislator yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertema “Eksistensi Milenial dalam Menangkal Hoax”, Jum’at (10/03/2023).
“Ada berbagai motiv
yang penyebaran hoax. Diantaranya; Menggiringi dan membentuk persepsi public; Menguji
kecerdasan dan juga kecermatan penguna internet dan media social; Umumnya hoax disebarkan
sebagai bahan lelucon; Menjatuhkan pesaing (black campaign); menebarkan
kebencian dan penipuan,” kata Hasbi.
Selain itu kata
dia, Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang
menyebarkan informasi bohong atau hoaks. Sebanyak 11,9% responden mengakui
telah menyebarkan berita hoaks pada 2021. Persentase tersebut naik dari 11,2%
dari tahun sebelumnya. Kendati demikian, responden yang mengaku tidak pernah
menyebarkan berita atau informasi bohong jauh lebih banyak. Sebanyak 88,1%
responden mengaku tidak pernah menyebarkan hoaks. Namun, angka ini turun dari
tahun sebelumnya yang sebesar 88,8%. Dalam rangka melakukan pencegahan
penyebaran hoax yang disebar melalui media online dan media social maka perlu
memahami edukasi pada pengguna internet. Dan pengguna internet di Indonesia
didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z.
Narasumber lainnya,
Pegiat Literasi Milenial, Ade Adhari mengatakan bahwa yang dapat dilakukan oleh
milenial dalam menangkal hoax ialah milenial harus paham tentang hoax lebih
dahulu. Kesadaran perihal Larangan Hoax dan Sanksinya. Jangan menyebarkan Hoax
sebagai bagian dari Etika dalam Bersosial Media. Saring sebelum Sharing Apabila
hal tersebut hoax, maka cukup berhenti di Anda dan jangan disebarluaskan. Periksa
fakta dan keasilan berita (teks dan gambar/video). Meningkatkan literasi media Untuk
mengenali berita hoax Mendapatkan sumber informasi yang benar atas setiap isu
hoax Menyaring informasi. Bersikap kritis dan jangan mudah terprovokasi. Berperilaku
bijak di media social. Melaporkan konten yang mengandung hoax kepada lembaga
berwenang.
Sementara itu, Harmaini,
Akademisi & Pelaku Usaha mengatakan bahwa eksistensi milineal ialah masanya
untuk berkarya, masa mencari jati diri, proses menuju tranformasi zaman yang
juga memiliki aktifitas yang tinggi, kreatifitas dan ide yang cemerlang. Dalam
rangka menyangkal hoax milenial harus memahami konten, melakukan pemilahan
berita/konten, memahami tujuan ekspos /mengunggah (membeberkan, memamerkan)
sebuah berita. Sebaiknya untuk kita pelajari dahulu apa yang akan di posting.
0 Comments:
Posting Komentar