[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Sebagai generasi masa kini, kita sebaiknya memang memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini memang mengubah cara kerja produksi dan berpikir. Seperti misalnya sekarang kita tidak perlu datang ke kantor bank, cukup menggunakan handphone saja kita bisa menikmati produk-produk perbankan. Untuk itu perlu memanfaatkan produk digitalisasi khususnya di produk digital media, terutama berbangsa dan bernegara, menciptakan solidaritas persatuan dan kemanusiaan, nasionalisme dan tentu saja bahu-membantu mengatasi masalah-masalah sosial yang kita hadapi. Produk-produk digital terbuka luas untuk produk-produk ekonomi karena Indonesia produknya besar. Pasar yang sangat luas dan kuat ini jangan sampai diisi produk-produk dari negara lain. Misalnya teknologi hiburan saja seperti K-Pop sudah mulai masuk dan menjajah industri kreatif kita. Hal ini dikarenakan menyajikan kualitas, hiburan dan hi tech yang bisa dinikmati kaum muda Indonesia. Hal ini terlihat dari konsep K-Pop yang ditayangkan dengan harga yang mahal tetapi tetap mampu dicapai oleh kawula muda. Hal ini dikarenakan produk mereka lebih unggul yang merupakan hasil dari kerja keras, inovasi dan kreativitas serta lebih penting lagi memanfaatkan produk digital.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Muhaimin Iskandar dalam
acara Seminar Merajut Nusantara yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas
Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yang
bertemakan “Pemanfaatan TIK Dalam Mengembangkan Budaya Komunikasi Digital
Masyarakat”, Senin (20/03/2023)
Narasumber lainnya, Geofakta, Communication and Performance
Specialist, memaparkan pilar pembangunan Indonesia 2045 adalah manusia, iptek
dan ekonomi dimana terjadi peningkatan di masalah-masalah khusus terutama di
daerah terpencil terutama di daerah terpencil dimana ada beberapa daerah yang
belum mendapatkan literasi digital yang baik. Di zaman dulu ketika manusia
mulai berburu sampai zaman sekarang dimana penggunaan digital menjadi lebih
dominan, yang berakibat semakin
banyaknya robot kemudian teknologi baru yang masuk termasuk sosial media yang kita
pikir memiliki tujuan yang baik tapi juga bisa sebaliknya. Hal yang menyebabkan
Kominfo fokus pada hal ini dikarenakan terdapat pilar literasi digital dimana
fokusnya pertama adalah skill kemudian digital culture, setelah itu etika
digital dan yang terakhir adalah digital safety. Manajemen digital dan
all-in-one artinya kita memperhatikan tentang citra diri kita di zona digital.
Seperti misalnya apakah kita dulu pernah memposting sesuatu yang tidak layak
untuk dibahas dan selalu cek tentang citra diri digital karena jejak digital
susah untuk dihapus. Sehingga seharusnya semakin maju teknologi informasi,
semakin manusia tidak perlu bertemu sehingga semakin mudah kerjanya.
Sementara itu, Mohammad Ali Fahruddin, Dewan Pengasuh PP.
Al-Amin Mojokerto, mengatakan bahwa teknologi pada saat ini bukan hanya menjadi
gaya hidup seseorang, namun sudah menjadi kebutuhan bagi orang banyak. Karena
dengan hadirnya teknologi bisa mempermudah kehidupan manusia, seperti
pekerjaan, bisnis, mengakses informasi, mencari ilmu, menambah wawasan dan
pengetahuan. Di zaman sekarang, media sosial telah menjadi fenomena yang
semakin mengglobal dan berkembang sangat pesat. Manfaat dari media sosial
adalah sebagai sarana belajar, dokumentasi, perencanaan dan kontrol. Dalam
Islam pun kita diharuskan untuk melakukan beberapa hal terkait dengan dunia
digital ini pertama menyampaikan informasi dengan benar, tidak merekayasa atau
memanipulasi fakta. Kedua bijaksana, memberi nasihat yang baik serta
argumentasi yang jelas, terstruktur dan baik. Ketiga adalah meneliti fakta (cek
ricek), empat tidak mengolok-olok, mencaci maki atau melakukan tindakan
penghinaan sehingga menumbuhkan penghinaan. Setelah itu adalah menghindari
prasangka buruk dan hindari berlebihan bercerita atau mengeluh.
0 Comments:
Posting Komentar