[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja muda, cekatan dan terampil sangatlah tinggi. Bukan hanya itu, dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory, dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, yang bertemakan "Pendidikan Vokasi" Senin (29/01/2024).
Selain itu menurutnya, definisi dari pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang lebih fokus kerja yang dapat menunjang bidang studi tertentu. Pendidikan vokasi merupakan perguruan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian program pendidikan meliputi diploma: D1/Ahli pratama; D2/Ahli muda, D3/Ahli madya dan D4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1, ujarnya.
Narasumber lainnya, Wiaji , Pranata Humas Ahli Muda, memaparkan bahwa vokasi yang mencakup berbagai bidang dan kesesuaian yang berkaitan dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan yang relevan dan mempersiapkan siswa dalam lingkungan kerja yang dinamis. Pendidikan vokasi tidak hanya membekali keterampilan siswa akan keterampilan teknis tapi juga karakter untuk membentuk rasa tanggung jawab yang kuat, ujarnya.
Pendidikan vokasi membantu pendidikan yang kokoh untuk masa depan. Pendidikan vokasi harus diberikan apresiasi setingginya-setinggi nya sehingga memberikan kontribusi nyata bagi generasi gemilang di masa depan. Jika pengetahuan adalah bahan bakar, masa keterampilan adalah mesin yang menggerakan. Untuk itu pendidikan vokasi sempurna antar keduanya. Jangan meremehkan ketrampilan berkembagan karena pendidikan vokasi bisa membuka peluang, jelasnya.
Selain itu, Ahmad Baidawi, Akademisi Univ. Jambi mengatakan bahwa, fokus pemerintahan - pemerintahan pada tahun 2018 dan 2024 adalah pembangunan kualitas SDM melalui pendidikan vokasi dengan strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia dimana dalam mengembangkan pendidikan vokasi terdapat 5 sektor yang menjadi motor ekonomi Indonesia. Terdapat kebijakan dan perubahan mendasar (fundamental) yang harus dilakukan oleh Kementerian atau Lembaga terkait pertama pemenuhan tenaga pengajar vokasi terutama yang memiliki keahlian tertentu (produktif), menyusun kurikulum yang selaras dengan kebutuhan DUDI dan mengacu pada SKKNI, ujarnya.
Untuk kualitas siswa dimana fokus nya adalah untuk membenahi penyaringan siswa agar yang masuk ke sekolah vokasi adalah siswa yang berkualitas, dengan menggunakan platform digital dalam proses pengajaran dan informasi pasar tenaga kerja. Sedang skema pemagangan melalui kolaborasi antara lembaga pendidikan vokasi dan DUDI melalui pemagangan. Keterlibatan stakeholder untuk memperkuat keterlibatan asosiasi, industri dan masyarakat dalam pengembangan vokasi. Sedang untuk sarana dan prasarana peralatan praktek yang sesuai dengan kebutuhan DUDI, jelasnya.
0 Comments:
Posting Komentar