[AURABERKAH.INFO] Jakarta - TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikro bakteri yaitu tubercolusus yang biasa diserang adalah paru-paru, tulang belakang, otak, kelenjar getah bening dan jantung. Bakteri ini menyebar ketika penderita TB menghirup ludah oleh penderita TBC.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, H. Subarna, dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, yang bertemakan "Strategi Perangi Tuberkulosis (TBC)" Jumat (19/01/2024).
Selain itu, Adapun gejalanya adalah batuk yang terus menerus serta berdahak maupun tidak berdahak. Gejala yang lainnya adalah demam dan meriang serta tidak nyaman terus menerus, batuk bercampur darah, nafsu makan menurun dan berkeringat di malam hari. Kesehatan Indonesia sedang mendapatkan sorotan, Indonesia menjadi mengidap TBC terbesar kedua setelah India. TBC juga merupakan penyakit menular berbahaya ke-2 setelah Covid-19 dan urutan ke-13 sebagai penyakit mematikan di dunia. Sekurangnya 1,6 juta meninggal karena TBC yang meningkat dari tahun lalu sebanyak 1,3 juta, ujarnya.
Narasumber lainnya, Marroli Jeni Indarto, Ketua Informasi dan Komunikasi Kesehatan, memaparkan bahwa, tingginya kasus penularan TBC masih merupakan hal yang penting untuk pemerintah di Indonesia karena data menunjukan bahwa Indonesia adalah pengidap terbesar kedua setelah India dengan kematian hampir 11 orang kematian per jam.
Pemerintah sudah melakukan banyak untuk TBC seperti TOS, Temukan Obati sampai Sembuh. TBC mempunyai target untuk penurunan dan pencegahan TBC. Untuk mencapai target tersebut kita harus saling bekerjasama antar berbagai pihak. Yang paling penting adalah bagi orang yang sedang batuk secara terus menerus selama 2 minggu mohon segera datang ke faskes terdekat untuk dilakukan screening karena memang sudah tercover oleh BPJS. Selain itu stigma orang yang batuk jangan langsung di takuti, tapi dibantu agar bisa dilakukan pengobatan yang diperlukan. Kementerian Kominfo mempunyai amanat untuk menyebarkan informasi yang benar untuk masyarakat agar terjadi perubahan perilaku, jelasnya.
Menurut Rita Khairani, Ketua KOPI TB Jakarta Barat, Dosen FK Usakti, RS Royal Taruma & RS Agung menjelaskan bahwa, TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri yang sebagian besar menyerang paru atau bagian lain seperti tulang, kelenjar dan kulit. TBC juga menyerang siapa saja terutama usia produktif/aktif serta bekerja dengan rentang usia 15-50 tahun dan anak-anak. Bila tidak diobati dengan baik maka 50% pasien bisa meninggal setelah 5 tahun, ujarnya.
Selain itu menurutnya, resiko terpapar ditentukan oleh jumlah percikan darah dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut, jika ada pasien TBC BTA (+) harus dilakukan pemeriksaan kontak serumah yang memiliki TB dengan melakukan investigasi kontak. Jika ada kasus TBC anak, maka harus dicari sumber penularan dari orang dewasa disekitar. Selain itu resiko yang lain adalah kontak erat dengan pasien TBC yang belum diobati, status gizi yang rendah, daya tahan tubuh rendah, bayi dan anak kotak erat dengan pasien TBC BTA positif dan orang dengan HIV dan AIDS. Tanda-tanda TBC anak antara lain adalah adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa, batuk lama selama 3 minggu atau lebih, BB anak tidak naik/turun, pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak dan pangkal paha, teman lama berulang tanpa sebab selama 2 minggu, tidak nafsu makan, jelasnya.
0 Comments:
Posting Komentar