[AURABERKAH.INFO] Bogor - Perempuan itu tidak memiliki kelemahan-kelemahan untuk menandingi kaum laki-laki. Pada saat pembicara mempekerjakan laki-laki dan perempuan materinya tidak membedakan gaji antara laki-laki dan perempuan.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Andhika Hasan, dalam acara Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, yang bertemakan "Tantangan Perempuan di Era Digital Meraih Peluang" Kamis (01/02/2024).
Selain itu menurutnya, pada saat beliau tinggal dan bekerja di Australia, beliau tidak melihat adanya perbedaan gaji antara laki-laki dan perempuan. Tapi sayangnya, perbedaan gaji ini tadi sangat umum terjadi di Indonesia. Padahal hal ini adalah bentuk ketidak adilan pendapat gender. Memang terjadi permasalahan pelik karena pada kenyataanya ketika ada keluarga kecil dengan pasangan suami istri dan anak, ketika anaknya sakit sang ibu terpaksa tidak masuk kerja, ujarnya.
Selain itu ada cuti hamil selama 3 bulan yang gaji-nya harus tetap dibayar. Selain itu juga ada keistimewaan yang lain yaitu pada saat datang bulan, perempuan diperbolehkan untuk istirahat pada hari pertama periode menstruasi. Keterbatasan lain adalah dalam hal-hal pekerjaan berat itu menjadi kelemahan bagi perempuan. Sepertinya terjadi perbedaan pekerjaan gender seperti pekerjaan ke fisik lebih banyak ke laki-laki sedang pekerjaan manajemen dan administrasi banyak ke perempuan. Hal ini menunjukan bahwa kita mengerti dan memperlakukan perempuan dan laki-laki dengan setara dengan memahami keterbatasan ini tadi akan membuat perusahaan bisa berjalan dengan lebih baik, jelasnya.
Narasumber lainnya, Rosarita Niken Widiastuti, Dewan Pengawas Perum PFN memaparkan bahwa, dibalik keberagaman budaya, warna dan suara meriah nusantara, Indonesia menyimpan sebuah kekayaan yang tak kalah gemilang yakni banyaknya usia produktif perempuan yang berperan besar dalam mengukir perjalanan bangsa, ujarnya.
Dalam setiap langkahnya, perempuan Indonesia menorehkan jejak yang membuktikan ketangguhan, kecerdasan dan ketahanan dalam menjalani peran ganda sebagai profesional dan pengelola rumah tangga. Internet telah menjadi pilar utama dalam membentuk berbagai aspek kehidupan kita, membuka pintu menuju transformasi yang signifikan di bidang bisnis, pendidikan, hiburan dan sejumlah bidang lainnya.
Di era digital, perempuan telah mengambil bagian aktif dalam berbagai sektor dan memainkan peran yang signifikan dalam berbagai bidang. Untuk itu pemerintah membuat UKM Go Online Indonesia merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan akses pemasaran efisiensi dan efektivitas operasional lewat platform digital. Pencanangan gerakan 100.000 UMKM Go Online seiring dengan visa Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia dengan bekerjasama dengan 21 platform digital dengan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Kominfo, jelasnya.
Selain itu, Alia Maisarah, Founder Yayasan Raushan Fikr, mengatakan bahwa, perempuan melakukan empat saling lima kali lebih banyak waktu untuk menggunakan media sosial dibandingkan dengan pria. Perempuan juga lebih menyukai media sosial untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman, melewatkan waktu, hiburan, akan tetapi pria lebih menyukai menggunakan media sosial untuk bertemu dengan orang baru, ujarnya.
Pria dan wanita yang mendapatkan pendidikan tinggi akan lebih menyukai menggunakan media sosial dalam menunjang aktivitasnya setiap hari. Literasi digital adalah kecakapan yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi tetapi juga melibatkan kemampuan mempelajari sosialisasi, berpikir kritis, kreatif serta inspiratif sebagai kompetisi digital yang mampu menguasai teknologi literasi digital akan mampu berwirausaha (kuat dalam ekonomi digital) yang pada saatnya dapat bersaing di bidang ekonomi sekarang sampai nanti.
Dengan ini perempuan Indonesia bisa dimana perempuan tidak takut dengan perkembangan digital dan perempuan Indonesia mampu bertransformasi menjadi perempuan berdaya usaha, memiliki dukungan infrastruktur digital, kemampuan digital skill dan memiliki perlindungan pada keadaan di ruang digital, jelasnya.
0 Comments:
Posting Komentar