Header Ads Widget

Responsive Advertisement

E-commerce , marketplace dan fintech telah menjadi penggerak bagi ekonomi digital di Indonesia

[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Keadaan internet sudah menjadi kebutuhan primer daripada tersiar pada dunia digital dimana hal ini terbukti dimana jumlah ponsel yang dimiliki masyarakat Indonesia lebih banyak daripada populasi itu sendiri.


Menurut Anggota Komisi I DPR RI Muhaimin Iskandar dalam acara Webinar Forum Gen Posting yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kemkominfo bekerja sama dengan DPR RI, yang bertemakan "UMKM NAIK KELAS : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Untuk Pengembangan Usaha UMKM". Senin (10/06/2024).


Selain itu menurutnya, Masyarakat Indonesia menggunakan internet dengan sebisa mungkin secara baik dan bijak. Kominfo adalah pemangku government public relation sehingga yang dilakukan adalah literasi, kampanye program prioritas pemerintah. Agar UMKM bisa naik kelas maka harus memiliki legalitas usaha, memanfaatkan teknologi digital dalam berbisnis dan inovasi, ujarnya.


Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk mendorong para pelaku usaha terutama UMKM agar go digital dan memanfaatkan aplikasi online sehingga usaha akan semakin luas dan berkembang pesat. 


Selain itu UMKM harus memiliki bekal cukup untuk menyongsong derasnya perkembangan dunia digital. Aplikasi marketplace sebagai pasar online menjadi yang utama, disamping berbagai aplikasi lainnya yang membuat proses bisnis berjalan makin efektif dan efisien, jelasnya.


Narasumber lainnya Rulli Nasrullah selaku Akademis / Pegiat Literasi Digital, menjelaskan bahwa bagaimana masyarakat di era digital menjadi prosumer, yaitu antara lain karena pengalaman pribadi mengkonsumsi, rekomendasi dari medsos, algoritma jejak digital, viral trending topic, sosmed ads.


Indonesia memang mengejar online boarding sehingga memaksa bisnis harus paralel antara offline dan online sehingga UMKM  bisa menyongsong dunia digital. Selain itu, aplikasi online membuat marketing menjadi lebih berwarna. Konsep online shopping yang bisa diakses dari mobile phone menjadi lebih diminati untuk menarik konsumen. Upaya digitalisasi dapat meningkatkan daya saing dan jangkauan pasar lebih luas. Agar UMKM bisa bersaing secara global, maka UMKm harus memiliki beberapa hal antara lain:

meningkatkan perencanaan dan operasional secara global sehingga UMKM membutuhkan investasi, ujarnya.


Selain itu, UMKM harus memiliki position yang baik agar bisa bersaing dengan negara lain. Jika ini tidak dilakukan maka UMKM tidak akan pernah bisa naik kelas. Sedang terkait dengan pemasaran, di dunia digital UMKM menggunakan sosial media, sedangkan sisanya melalui marketplace sangat kecil sekali UMKM yang menggunakan website mandiri. Hal ini dikarena mudahnya penggunaan dan harganya murah, selain itu mudahnya komunikasi antara penyedia dan konsumen. Namun harus memperhatikan tampilan dan konten untuk sosial media untuk itu diperlukan pengetahuan tentang literasi tentang sosial media sehingga mampu meningkatkan kepercayaan terhadap produk. Hal ini dikarenakan masyarakat yang sudah percaya maka itulah yang akan dibeli. Daya cakup sosial media sangat luas sehingga bisa memberikan informasi secara massive baik dari dalam maupun luar negeri, jelasnya.


Selain itu Achmad Maulani selaku Direktur Institute Kebangsaan memaparkan bahwa, UMKM DAN MEDIA DIGITAL; Transformasi, Kolaborasi dan Inovasi. Media digital seperti pisau bermata dua, membawa berkah sekaligus malapetaka. Tergantung cara kita memanfaatkannya. Saat ini tidak bisa dibantah bahwa kegiatan ekonomi berbasis sharing/platform economy, khususnya e-commerce , marketplace dan fintech yang telah menjadi penggerak bagi ekonomi digital di Indonesia, ujarnya.


UMKM perlu memahami digitalisasi sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing dan jangkauan pasar dimana teknologi informasi of Things. Perubahan teknologi membutuhkan adaptasi dan UMKM yang tidak adaptif bisa kehilangan daya saing. Tantangan utama seperti akses modal, SDM, dan perubahan dalam praktik bisnis. 


Selain itu, UMKM harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan perencanaan, operasional dan adaptasi standar global. Tantangan seperti akses modal dan manajemen SDM perlu diperhatikan. UMKM di sektor makanan dan minuman menjadi salah satu sektor yang paling ingin adaptasi teknologi digital. 


Mayoritas pelaku UMKM menggunakan sosial media dan marketplace sebagai media pemasaran utama. Tingginya penggunaan sosial media karena mudah, murah dan interaktif. Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksional sehingga jarak, lokasi dan waktu tidak lagi jadi penghalang. Rekomendasi bagi pemerintah pertama adalah dukungan keuangan dan akses modal, kedua program literasi masyarakat, ketiga pengembangan infrastruktur digital dan keempat kemitraan dengan industri teknologi. Sedang bagi UMKM adalah harus melakukan adaptasi terhadap teknologi, penguatan manajemen dan perencanaan, investasi pada sumber daya manusia, inovasi dan diferensiasi produk, posisikan UMKM secara global, jelasnya.


0 Comments:

Posting Komentar